Aplikasi Visa pelajar (F-1) memang ngga mudah, tapi juga ngga sulit kok. Kuncinya cuma satu, ikuti langkah-langkahnya dengan benar.
Nah, berikut ini langkah-langkahnya:
1. Pastikan I-20 sudah ditangan
2. Bayar Non-Immigrant Visa Fee
3. Bayar SEVIS Fee
4. Isi Form DS-160
5. Schedule an Interview
6. Interview!!!!!!
7. Mengambil Paspor
Sekarang saya akan coba bahas satu per satu.......
1. Pastikan I-20 sudah ditangan
I-20 adalah dokumen dari US Department of Justice yang menyatakan bahwa kamu sudah diterima di Universitas di Amerika dan kamu juga sudah menyanggupi seluruh biaya yang diperlukan untuk kuliah, setidaknya untuk tahun pertama. Kamu baru bisa memulai proses aplikasi visa kalo kamu sudah menerima I-20 langsung dari Universitas di Amerika.
|
Contoh I-20 Form |
PERHATIAN :
- Jangan lupa untuk baca instruksi yang ada di halaman kedua dan tanda tangan di bawah itu!!!!! (lihat kotak merah)
- Orang dari Universitas yang menerima kamu di Amerikan juga HARUS menandatangani I-20 kamu. Kalo engga ada tanda tangannya, segera hubungi universitas kamu.
- Kamu baru bisa memulai aplikasi Visa 120 hari dari tanggal program kamu dimulai yang tertulis di I-20, jadi jangan buru-buru banget juga :)
2. Bayar Non-Immigrant Visa Fee
Biaya aplikasi visa baru aja naik tanggal 13 April 2012, sekarang biayanya US$160. Bayarnya mudah kok, bisa pilih mau di Standard Chartered Bank atau di Bank Permata. List cabang-cabang bank yang menerima pembayaran Visa bisa dilihat
di sini.
Mereka hanya akan terima pembayaran dalam rupiah, dan akan langsung dipatok Rp1.520.000 (tanpa lihat kurs hari itu), jadi untuk amannya, bawa aja minimal Rp1.600.000. Kamu akan perlu nama yang tertera di Paspor dan nomor paspor, jadi untuk amannya, sekalian juga bawa paspor.
Prosesnya sama sekali ngga ribet. Saya ke kantor pusat Standard Chartered di Jalan Prof.Dr. Satrio. Waktu itu udah sore banget, jam 15.30, udah takut bank nya bakal tutup. Ternyata belum. Sampai di bank, sekuriti yang menyambut langsung memberikan form saat saya bilang saya mau bayar US Visa. Ambil nomor antrian, isi form nya, tunggu sampai nomor dipanggil, bayar, selesai!! Langkah lengkapnya, bisa dilihat
di sini.
PERHATIAN:
1. Pastikan nama yang kamu cantumkan di form persis sama dengan nama kamu di paspor
2. Simpan receipt nya baik-baik! Kamu akan perlu itu sampai waktunya masuk ke Amerika nanti!
3. Bayar SEVIS Fee
SEVIS Fee, intinya adalah biaya tambahan untuk para
Students dan
Exchange visitors. Pembayarannya mudah banget, yaitu pakai credit card secara online
di sini. Kamu hanya akan perlu data dari paspor dan I-20, jadi siapkan dua dokumen itu saat akan mengisi. Biayanya sendiri tahun ini adalah US$200.
Kalo ngga punya credit card...... Coba pinjem kakak, mamah, papah, kakek, nenek, om, tante, deh..... Hehehe. Secara itu cara pembayaran yang paling mudah.
Tapi kalo seandainya masih ga bisa juga...... dua tahun lalu saya bayar melalui Western Union di Bank Mandiri cabang Jakarta-Thamrin di Jalan Kebon Sirih no.83 (yang di dekat Bank Indonesia, gedung besar warna coklat.) Kalo yang di Jakarta, bisa coba di cek ke sana tuh....
PERHATIAN:
- Kalo bayar secara online, kamu HARUS bisa nge print bukti pembayaran langsung setelah proses pembayarannya selesai. Pastikan printer kamu bekerja dengan baik sebelum mulai bayar!
- Sama halnya dengan bukti pembayaran Visa, kamu juga harus simpan bukti pembayaran SEVIS ini baik-baik.
4. Isi Form DS-160
Nah, formulir ini lah data inti dari aplikasi visa. Pertanyaannya sebenernya ngga banyak yang susah/ribet/aneh, cuma menurut pengalaman saya, kita akan gugup banget untuk isi form ini karena takut salah. Kamu akan perlu segala macem dokumen: KTP, Paspor, I-20 dan lain-lain.
Beberapa tips nih yaa...
- Gugup boleh, asal tetap isi dengan jujur dan benar..... Percaya deh, kalo bohong kamu pasti akan ketahuan. Saya lihat beberapa "pembohong" yang ketangkep basah ngebohong di form saat interview.
- Kalo bener-bener gugup banget, bisa kok minta bantuan orang lain untuk isi form. US Embassy juga mengizinkan ini. Orang lain bisa mulai dari saudara sendiri, kakak, orang tua.... Di Jalan Sabang juga melayani tuh jasa isi Form DS-160.
- Kamu akan perlu
foto digital berukuran 5 cm x 5 cm untuk aplikasi online ini. Carilah tempat foto yang keliatan oke... Orang-orang di kedutaan nanti, kalo foto kamu salah atau tidak memenuhi standar, akan disuruh ke tukang foto di Jalan Sabang. Nah, untuk yang rumahnya deket situ, foto di Jalan Sabang udah terjamin tuh. Saya sendiri tahun ini foto di sebuah studio foto kecil di Otista, dua tahun lalu foto di sebuah studio foto di Jatinegara. Dua-duanya lolos, hehehe. Berikut adalah
spesifikasi foto untuk visa.
|
Ini contoh foto yang saya pakai.... Tanpa editannya tentu, heheheheh. |
PERHATIAN:
- Website untuk isi DS-160 bener- bener naik-turun, jadi sering-seringlah simpan pekerjaan kamu. Catat nomor aplikasi di tempat lain. Saat melanjutkan, tinggal masukan nomor dan jawab security question.
- Jangan lupa kalo kamu ngga cuma akan perlu versi cetaknya berukuran 5x5, tapi yang penting justru versi digital nya berukuran 5x5. Bicarakan ini dengan petugas di tempat foto kamu. Kalo dia ngga ngerti / terlihat ngga ngerti, lebih baik cari tempat foto lain
- Mereka akan minta minimal dua orang Indonesia sebagai
"Additional Point of Contacts." Nah, ini ngga boleh diisi dengan "Family or other relatives" yang berarti kamu ngga boleh isi nama orang tua, kakak, adik, sepupu, om,tante, ataupun kakek dan nenek. Kamu juga akan perlu alamat lengkap (kota, provinsi, kode pos), alamat email (pastikan alamat email mereka aktif dan mereka juga sering menge cek email), dan nomor telpon mereka. Pastikan juga, kamu beritahu mereka kalo nama mereka dicantumkan di aplikasi kamu. Jadi, coba tuh dipikirin sebelum mengisi. Saya sendiri mengisi nama guru BK saya di sekolah yang selama ini membantu proses aplikasi ke Amerika Serikat dan nama pelatih basket saya yang sudah melatih saya selama 4 tahun. Mungkin bisa juga isi Wali Kelas, atau teman dekat atau kakak kelas yang usianya sudah di atas 18 tahun.
- Kalo ada pertanyaan yang kamu ngga ngerti, sebisa mungkin
jangan meng - Google. Pergunakan fasilitas online chat yang disediakan US Embassy
di sini. Jangan ragu atau malu untuk nelfon! Daripada isian kamu salah kan.... Bisa juga tanya dengan teman atau kakak kelas yang pernah isi aplikasi visa ke US.
- Kalo udah selesai, cek ulang minimal 2x. Setelah itu, minta tolong orang lain untuk cek data yang kamu masukkan itu. Lumayan kan, otak dan matanya masih fresh, hehe
- Langkah terakhir,
print!
Yang kamu perlukan untuk interview nanti hanya lembar konfirmasi ini.
Tapi ada baiknya kamu print juga seluruh aplikasi, jadi kalo ada kesalahan di mereka, kamu ada dokumentasi tentang data yang kamu isikan. Mereka juga akan menawarkan apakah aplikasi dan lembar konfirmasi mau dikirim ke email. Pilih yes, agar kamu punya dokumentasi versi digital nya juga.
5. Schedule an Interview
Langkah berikutnya adalah menjadwal interview kamu. Caranya cukup isi form di sini
http://www.ustraveldocs.com/id/id-niv-appointmentschedule.asp. Jangan lupa siapkan paspor, I-20, dan bukti pembayaran Visa sebelum mengisi form.
Dapat interview nya ngga lama kok. Saya bikin
appointment hari Rabu malam dan dapat jadwal interview hari Jumat pagi nya.
6. Interview!!!!!!
Nah, inilah bagian yang paling seru menurut saya, deg degan banget hahaha!
Beberapa hal yang perlu diperhatikan:
- Pakailah pakaian yang rapi. Sebenarnya ini bentuk kesopanan dan penghargaan kita aja sih.... Amannya kalo pelajar, pakai aja seragam sekolah. Tapi kalau mau pakai pakaian formal gitu juga silakan....
- Barang-barang yang perlu dibawa ke kedutaan:
1. Paspor. Bawa semua paspor yang pernah dimiliki.
2. Lembar konfirmasi appointment
3. Foto 5x5 yang sama dengan yang kamu masukan di form DS 160.
4. Lembar konfirmasi DS-160
5. Bukti pembayaran visa
6. bukti pembayaran SEVIS fee
7. I-20 Form
8. Bukti bahwa kamu akan mampu bayar biaya kuliah di sana. Ini bisa buku tabungan, deposito, surat keterangan dari Bank, atau semacamnya. Kalau dapat beasiswa, bawa surat keterangan tentang beasiswa kamu. Dan ingat, bawa semua dokumen ASLI ya... Fotokopian mah ngga laku!! Hahahah...
9. Karena tujuannya akan melanjutkan sekolah, ada baiknya membawa record pendidikan selama ini. Saya sendiri bawa rapor selama SMA dan ijasah SMP. Saya juga bawa nilai TOEFL, SAT, dan rapor saya saat sekolah di Amerika untuk program pertukaran pelajar.
10. Kalau pernah ke Amerika Serikat sebelumnya, bawa semua dokumen yang berhubungan sama kepergian yang waktu itu juga.
11. Dan hal-hal lain yang menurut kamu perlu dan berhubungan dengan keberangkatan kamu ke Amerika Serikat. Seriously, anything you can think of. Saya bawa KTP, kartu pelajar di SMA di Jakarta, kartu pelajar di SMA di AS, kartu asuransi saat di AS, dan fotokopi dokumen-dokumen yang saya bawa.
- Hasil tanya jawab saya dengan petugas Kedubes, meskipun di website Kedubes AS menyatakan bahwa setiap hari Senin pelamar Visa pelajar bisa datang untuk interview tanpa appointment........... Katanya itu ngga bisa :( Jadi, cari aman saja deh, tetap bikin appointment!!
- Jangan datang terlalu awal dari jadwal interview. Misalnya, jadwal kamu jam 8 pagi, usahakan sampai di keduataan antara jam 7:30 - 7:45. Kalau jauh lebih awal, meskipun kamu akan lebih cepat masuk ke gedung kedutaannya, tetap aja kamu akan masuk kelompok interview yang lebih belakang.
Pengalaman pribadi nih, kemarin saya masuk bareng dengan beberapa orang, saya bingung kenapa mereka dapet kelompok 25, sedangkan saya masuk kelompok 15. Ternyata jadwal interview mereka jam 8 pagi, sedangkan saya jam 7 pagi. Saya sendiri hadir di kedutaan sekitar jam 6.50, meleset sedikit dari jadwal, hehe.
- Ngga seperti yang tertulis di website Kedubes AS, kita sebenarnya boleh bawa tas ke dalam gedung kedubes. Tapiii dari awal segala macam barang elektronik memang harus dititipkan. Jadi, ngga bisa kita nunggu interview sambil dengerin iPod atau main twitter, heheheh. Yang sama sekali tidak boleh itu adalah makanan, minuman, dan korek api. Akan langsung dibuang di pintu masuk.
- Sama sekali ngga ada tempat parkir di sekitar Kedutaan. Yang terdekat mungkin di Monas. Lebih baik di drop, atau naik taksi, atau bajaj!
- Hanya pemohon visa yang akan boleh masuk ke gedung kedutaan. Jadi, ngga usah bawa mamah, papah, adik, kakak, untuk kasih semangat. Hehehehe. Cumaaa, sepertinya peraturannya lain kalo usia kamu di bawah 18 tahun. Coba hubungi kantor kedutaan dulu atau biar aman, dan minta ditemani orang tua cuma untuk mengantri.
- Kalau sedang ramai, antrian akan dimulai dari bawah rel kereta api. Kalau ngga ramai, antrian dimulai di depan gedung kedutaan. Dan jalan kalian masih panjaaaaaaaaang sekali dari situ :) sebagain gambaran, saya sampai jam 6.50, baru diinterview jam 9:20an. Keluar gedung kedutaan jam 9:30an.
- Usahakan sarapan dulu, biar ada energi selama ngantri (kan ngga asik banget kalo tiba-tiba pingsan). Kalo ngga sempet sarapan, di ruang tunggu di dalam gedung Kedubes di sediakan air putih dan ada juga kios makanan dan minuman dari Ranch Market.
- Orang-orang Indonesia yang bekerja di kedutaan AS itu GALAK! Hehehe.... Jadi kalo ngga mau digalakin/diketusin, jangan ngeyel dan turuti instruksi dari mereka.
- Interview nya itu sendiri akan cepat banget. Cuma 5 - 10 menit. Akan diwawancara sama bule, mereka adalah orang-orang berkebangsaan AS yang bekerja untuk US Department of States alias departemen luar negeri nya Amerika Serikat. Dan meskipun para bule ini bahasa Indonesianya fasih banget, kepada pemohon visa Pelajar mereka akan cenderung ngomong bahasa Inggris. Dua kali interview, dua-dua nya saya gugup banget sebenarnya. Tapi pertanyaan yang mereka kasih bener-bener mendasar kok. Saya sendiri cuma ditanya mau sekolah dimana, jurusan apa, kenapa pilih jurusan itu, belajar bahasa Inggris dimana, siapa yang akan bayar kuliah, dan perjalanan saya ke AS yang sebelumnya dalam rangka apa. Kesan yang saya rasakan, mereka emang bener-bener lebih lunak sama pemohon visa pelajar dibandingkan dengan pemohon visa bisnis/turis.
Tips dari saya:
1. Gugup ngga apa-apa, yang penting jawab pertanyaan dengan lugas, jujur, benar, dan jangan ragu-ragu.
2. Jangan TMI alias too much information. Jawab HANYA apa yang ditanya, ngga usah nambah-nambahin informasi, meskipun informasi tersebut benar.
3. Katanya Ayah Angkat saya yang kerja di US Department of State, penekanan mereka justru bukan pada keamanan, melainkan apakah kamu berniat sejak awal untuk pindah ke Amerika Serikat. Saya ulangi ya, berniat sejak awal, karena mereka bisa mengerti kalo setelah kuliah 4 tahun di sana, kamu jadi mau menjadi warga negara AS. Jadi, saat interview, bila ditanya tentu saja, tunjukkan bahwa kamu memang berniat akan kembali ke Indonesia setelah studi kamu selesai, dan kamu memang cuma hanya berniat untuk sekolah di AS (bukan bekerja / mencari uang)
- Selesai interview, kamu akan dikasih kertas. Dulu, pesan kakak yang kerja di organisasi yang mengirim saya untuk pertukaran pelajar di Amerika, "Jangan sampe dapet tiket warna merah!" karena kertas merah atau pink, artinya permohonan visa kamu ditolak.
Kalau kamu menerima kertas putih, berarti permohonan visa kamu diterima.
Kalau kamu menerima kertas hijau, berarti kamu diminta memberikan informasi tambahan sebelum Kedutaan memutuskan status visa kamu.
Kalau kamu menerima kertas kuning, berarti kedutaan perlu waktu lebih untuk memproses aplikasi kamu (bisa dalam hitungan, hari, minggu, bahkan bulan!) dan kamu akan dihubungi pihak kedutaan kalau keputusan tentang aplikasi visa kamu sudah selesai.
Kalau kamu menerima kertas biru, berarti dokumen kamu ada yang kurang dan kamu bisa kembali lagi ke kedutaan tanpa membuat appointment baru.
7. Mengambil Paspor
Horeee! Visa kamu diterima. Sekarang waktunya ambil paspor. Sebenarnya, kamu bisa memilih untuk dikirim paspor nya ke rumah saat menjadwal interview. Tapi, kalo saya sih, mendingan disuruh ambil sendiri supaya pasti dan cepat dapetnya.
Sejak Januari 2012, pengambilan paspor bukan lagi di kedutaan besar AS, tapi di kantor FedEx di Jalan Prof. Dr. Satrio, bekas "Gado-Gado Cemara".
Menurut kertas putih yang saya dapat, kita cuma perlu bawa KTP, SIM atau identitas resmi befoto lainnya, beserta fotokopinya. Juga disarankan membawa lembar konfirmasi wawancara.
Disarankan untuk mengambil sendiri paspor kamu, tapi kalo bener-bener ngga bisa, bisa diwakilkan. Yang mengambil harus membawa:
- fotokopi identitas pemohon visa
- kartu identitas asli dari yang mengambil paspor
- lembar konfirmasi wawancara pemohon visa
- bukti pembayaran visa
- surat kuasa
Kalau Visa kamu sudah siap diambil, kamu akan dikirimi Email dari Kedutaan. Nah, karena saya sok tahu dan ngga sabar, saya memilih untuk mengambil sendiri paspor saya ke kantor FedEx. Hari itu, setelah macet-macetan dan panas-panasan, saya sampai di Kantor FedEx. Saat proses pengambilan, saya ngobrol-ngobrol dengan petugas FedEx nya, dan katanya, jika saya memilih untuk dikirim, paspor saya akan sampai sore itu juga :( Sia-sia deh jalan jauh-jauh. Jadi, minta dikirim juga ngga ada salahnya tuh.... Asal di hari pengiriman kamu nya ada di rumah.
Further reading: